Jamur: Ciri-ciri, Klasifikasi, Cara Reproduksi, Peranan dalam Kehidupan
JAMUR
Kompetensi Dasar
3.7. Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan perananya dalam kehidupan
Tujuan Pembelajaran:
- Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
- Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya
- Menjelaskan perkembangbiakan jamur
- Mengetahui peranan jamur dalam kehidupan manusia
Daftar Isi
PENGERTIAN JAMUR
- Organisme eukariot
- Memiliki benang halus atau yang biasa disebut hifa, dan kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa tersusun dari sel-sel yang terbentuk akibat pertumbuhan spora, dan hifa tersebut bisa berupa hifa tunggal atau hifa bercabang.
- Kebanyakan multiseluler, beberapa uniseluler.
- Tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin dan glukan.
- Jamur bersifat heterotrof yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
- Bentuknya macam- macam, ada yang seperti bola, gada, payung, dan sebagainya.
- Habitat ditempat lembab, kurang cahaya, dan mengandung sisa- sisa organik, pada kayu yang lapuk dan tempat buangan sampah.
KLASIFIKASI JAMUR
- Zygomycota
Jamur ini dinamakan sebagai Zygomycota karena membentuk spora berdinding tebal yang disebut dengan zigospora. Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati Zygomycota merupakan kelompok utama yang dapat dikatakan penting karena membentuk mikorisa (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Anggota Zygomycota yang utama adalah hidup sebagai saprofit.
Ciri-ciri zygomycota diantaranya yaitu:
- Zygomycota habitat didarat, tanah dan hidup dengan saprofit.
- Merupakan kelompok utama dalam membentuk mikoriza.
- Memiliki miselium yang bercabang banyak dan juga tidak bersekat-sekat.
- Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospora sehingga spora memiliki sel-sel yang berdinding.
- Bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual Zygomycota dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual. (sporangiospora). Zygomycota bereproduksi secara seksual dilakukan dengan cara pembentuk spora seksual (zigospora).
Contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota di kehidupan sehari-hari:
- Rhizopus stolonifer adalah jamur pada roti basi.
- Mucor mucedo yaitu jamur yang hidup sebagai saprofit pada tumbuhan dan hewan mati atau kotoran.
2. Ascomycota
Ascomycota atau disebut juga sebagai sac fungi dan memiliki nama lain jamur kantung. Divisi ini merupakan divisi jamur yang memproduksi spora.
Ciri-ciri Ascomycota diantaranya sebagai berikut:
- Unisel dan multiseluler
- Hifa bersekat, membentuk badan buah yang disebut ascokarp.
- Memiliki askus (tempat terbentuknya askospora).
- Dinding selnya tersusun atas zat kitin
- Habitatnya di tanah, sisa organisme
- Ascomycota uniseluler ataupun multiseluler yang dapat bereproduksi dengan secara aseksual (vegetatif). Bereproduksi aseksual dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu fragmentasi hifa serta pembentukan spora aseksual konidiospora. Secara seksual dengan membentuk askospora.
Contoh jamur yang termasuk dalam Ascomycota di
kehidupan sehari-hari:
- Saccharomyces cerevisiae yaitu jamur yang berfungsi sebagai ragi pada proses pembuatan roti.
- Neurospora crassa sebagai jamur pembuat oncom.
Reproduksi Ascomycota secara seksual dengan membentuk askospora :
- Pembentukan askospora didalam askus dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium).
- Plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan.
- Askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan.
- Kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid.
- Diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid. Masing masing membelah secara mitosis.
- Didalam askus terdapat 8 inti haploid
- Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
- Askospora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia).
3. Basidiomycota
Basidiomycota dapat dikenal dengan mudah karena umumnya memiliki tubuh buah. Walaupun sebagian jamur basidiomycota dapat dikonsumsi, tetapi beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang.
Ciri-ciri basidiomycota diantaranya sebagai berikut:
- Multiseluler
- Hifa bersekat,
- Dinding selnya tersusun atas zat kitin
- Basidiospora terdapat pada permukaan lamela/terbentuk dibagian bawah tudungnya
- Makroskopis disebut dengan mushroom
- Badan buah berbentuk seperti payung atau kuping.
- Memiliki tubuh buah, yang terdiri dari batang dan tudung dan berbentuk seperti payung.
Tubuh buah jamur Basidiomycota mempunyai empat bagian, yaitu:
- Tudung jamur yang biasanya berbentuk payung disebut dengan pileus.
- Bilah atau lamella yaitu bagian bawah tudung yang berbentuk seperti helaian-helaian.
- Tangkai tubuh atau stipe, bagian ini akan bertambah kokoh dan besar dan tinggi seiring pertumbuhan jamur.
- Dan bagian cincin atau annulus yang melingkari tangkai jamur.
Contoh
jamur yang termasuk dalam divisi Basidiomycota diantaranya yaitu:
- Pleurotus ostreatus (Jamur tiram)
- Auricularia polytricha (Jamur kuping)
- Amanita muscaria (jamur beracun)
- Ganoderma applanatum (Jamur kayu)
4. Deuteromycota
Deuteromycota beranggotakan jamur-jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Maka disebut sebagai jamur tidak sempurna.
Ciri-ciri Deuteromycota diantaranya yaitu:
- Memiliki hifa bersekat dengan dinding sel dari bahan kitin
- Multiseluler dan uniseluler
- Jarang membentuk tubuh buah
- Sebagian besar bersifat mikroskopis.
- Hidup sebagai saprofit atau parasit
- Reproduksi aseksual terjadi dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.
- Meskipun tidak memiliki reproduksi seksual, tetapi rekombinasi genetiknya masih dapat terjadi, sehingga disebut dengan paraseksualitas. Siklus paraseksual ini merupakan proses mengirim materi genetik tanpa melalui pembelahan meiosis dan perkembangan dari struktur seksual.
Contoh jamur yang termasuk dalam divisi Deuteromycota adalah sebagai
berikut:
- Epidermophyton floccosum yaitu jamur penyebab penyakit kaki atlet.
- Melazasia fur-fur yaitu jamur penyebab panu,
- Helminthosporium oryzae yaitu jamur penyebab noda hitam pada daun, buah dan merusak kecambah.
PERANAN JAMUR
Peran jamur bagi
kehidupan :
- Peran
Menguntungkan
- Sebagai pengurai. Mucor mucedo yaitu jamur yang hidup sebagai saprofit dengan menguraikan sampah organik, contohnya seperti pada tumbuhan dan hewan mati atau kotorannya.
- Dapat dikonsumsi. Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvacea (jamur merang)
- Menghasilkan obat-obatan. Jamur jenis Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum menghasilkan zat antibiotik.
- Dapat meningkatkan kesuburan tanaman.
- Peran
Merugikan
- Menyebabkan penyakit pada manusia. Rhizopus stolonifer adalah jamur pada roti basi.
- Menyebabkan kerusakan pada tanaman. Beauveria bassiana yaitu jamur yang dapat menjangkit tubuh serangga atau hama.
REFERENSI
https://www.zenius.net/blog/materi-fungi-jamur-biologi
Widiyanto, Prasida. 2020. Modul Biologi Kelas X. Boja: Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.